Rabu, 10 Februari 2010

Tumbal Teknologi


Beberapa hari ini kita disuguhi berita tentang beberapa gadis belia yang "kabur" atau sengaja "ngabur" dari rumah kemudian menyerahkan diri pada pria kenalannya lewat facebook. Ini tentu pengalalaman tragis. Betapa tidak, sekedar kontak lewat media sejenis facebook, kemudian kabur dari rumah atau 'mau' diajak kabur. Secara nalar, kabur dari rumah, apalagi bagi seorang putri yang baru beranjak remaja, adalah perilaku yang tidak terpuji. Apalagi kabur dari rumah, kemudian rela digandeng bareng sama pria yang tentu belum tau bagaimana perlaku dan pribadi yang sebenarnya.

Ini artinya, perempuan yang melakukan tidandakan demikian, dapat disebut menjadi tumbal teknologi. Mereka tidak sadar bahwa apa yang dilakukan itu memiliki konsekensi psiko-sosial yang sangat besar, bagi pribadi yang bersangkutan, keluarga dan masyarakat.

Karena itu, setiap keluarga perlu untuk menata kembali hubungan sosio-psikoligis dengan semua anggota keluarga agar khususnya anak-anak dapat menikmati rasa kasih sayangk, terlindungi, dihargai dan sebagainya.

Remaja yang kabur dari rumah - menandakan ada sesuatu yang tidak beres di rumah tersebut. Mungkin komunikasi yang tidak efektif, suasana yang tidak nyaman, rasa tidak aman, dan sebagainya. Dan tentu kita berharap, agar keluarga atau masyarakat kita tidak lagi menjadi tumbal teknologi yang semestinya sejak dini bisa diantisipasi. Wallahu a'lam



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Posting Komentar